Segala bentuk konten dalam situs tokomakalah.com ini BERHAKCIPTA atau dilindungi oleh Undang-undang. jika anda ingin mendapatkan salah satu konten didalam situs ini, silahkan menghubungi kami. Informasi Selengkapnya, Klik download!
Pada Alif di akhir kata benda (Isim tsulatsi) ditulis
panjang (Mamdudah), apabila asalnya adalah huruf wawu, seperti:الربا ،العصا ،العلا dan ditulis (Maqshurah) ya’, seperti:
الهدى، الفتى، النوى. Asal kalimat bisa
diketahui antara lain dengan bentuk mashdar-nya, bentuk mudlari’nya
atau bentuk mutsanna dari kalimat tersebut ,seperti: عصا : عصوانن, فتى : فتيان.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Alif merupakan salah satu huruf hijaiyah yang 29 oleh karena itu,
kita harus mempelajari Qowaidul imla’
sebagai menambah pengetahuan Bahasa Arab dalam penulisan, karena
penulisan didalam Bahasa Arab banyak perbedaan antara Alif Layyinah
diakhir kalimat dengan hamzah di akhir kalimat.
Dalam
penulisan bahasa arab di perlikan ketelitian oleh karena itu, Qowaidul Imla’
merupakan salah satu pelajaran penting untuk melatih menulis Bahasa arab.
Dalam
makalah ini penulis memfokuskan untuk membedakan penulisan Alif layyinah,
dimana tujuannya supaya kita dapat menulis arab dengan kaidah-kaidah yang
benar, sehingga pada akhirnya tulisan dapat dibaca dengan benar dan bermakna.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara
penulisan Alif layyinah dalam Fi’il dan isim?
2.
Apa perbedaan
penulisan Alif layyinah dalam Fi’il dan isim ?
3.
Apa saja fungsi masing-masing dalam kalimat ?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui cara penulisan Alif layyinah dalam Fi’il dan isim.
2.
Untuk
mengetahui perbedaan penulisan Alif layyinah dalam Isim dan fi’il.
3.
Untuk
mengetahui fungsi masing-masing dalam kalimat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Penulisan Alif
layyinah Dalam Isim Dan Fi’il
1.
Pada Alif di
akhir kata benda (Isim tsulatsi) ditulis panjang (Mamdudah),
apabila asalnya adalah huruf wawu, seperti:الربا
،العصا ،العلا dan ditulis (Maqshurah) ya’, seperti:
الهدى، الفتى، النوى. Asal kalimat bisa
diketahui antara lain dengan bentuk mashdar-nya, bentuk mudlari’nya
atau bentuk mutsanna dari kalimat tersebut ,seperti: عصا : عصوانن, فتى : فتيان.
2.
Alif yang ada
pada selain tsulatsi di tulis pendek
seperti ya’ contoh:الدعوى, القتلى، السلوى . Alif juga ada pada isim tsulatsi
yang ajami ( bahasa asing yang dijadikan bahasa Arab), maka penulisannya
tetap ditulis panjang. Seperti: روسيا، أمريكا، فراسيا، إندونسيا
Namun demikian, ada beberapa pengecualian dalam kata عيسى,
موسى، كسرى.,
ditulis seperti ya’ (ي).
Alif selain tsulatsi, bila sebelumnya terdapat huruf ya’(ى), maka Alifnya ditulis sebagai Alif
panjang (ا), seperti: خطايا، قضايا، دنيا,
محيا. Alif
layyinah pada akhir Isim yang mabni, maka dibaca panjang (Mamdudah),
seperti: إذا، مهما، أنا، أنتما،هذا، هنا
. Alif di akhir kata kerja (fi’il) ditulis(ا)،
apabila asalnya adalah huruf wawu,seperti دنا
dan غزا, yang
asalnya adalah الدنو dan
الغزو.
Ditulis seperti ya’(ى)
jika asalnya ya’(ي) seperti: رمى,هدى, yang bentuk aslinya adalah: الرمي،الهدي atau bisa juga رميت,هديت
dan begitu seterusnya. Bentuk asli bisa dilihat dari mashdar,bentuk mudlari’
dan bisa diisnadkan dengan dlamir rafa’mutaharrik, seperti ta’
fi’il, غزوت – غزا.
Alif dari kata kerja (fi’il), selain tsulatsi ditulis
sebagai ya’ (ى) seperti : اعطى,احدى استرى, kecuali bila sebelumnya ada uruf ya’(ي), maka ditulis dengan alif biasa,seperti: استحيا.
B.
Perbedaan Penulisan
Alif Layyinah Dalam Fi’il Dan Isim
1.
Penulisan alif
layyinah dalam isim
a.
Bentuk
mudharik: وفى dalam bentuk
mudhariknya keluar ya’ يفي.
b.
Bentuk masdar: دعا dalam bentuk masdarnya keluar
wawu ةدعو
c.
Bentuk
mufrad: قرى adalah bentuk jamak
dan dalam keluar huruf ya’ قرية
d.
Bentuk
tasniyah: فتى adalah
bentuk mufrad dan dalam tasniyah-nya
keluar huruf ya’ فتيان
e.
Bentuk jamak
muannas: حصى adalah
bentuk mufrad-nya ketika di jama’kan. Muannas-kan
salim keluar ya’حصيات
2.
Penulisan alif
layyinah dalam fi’il
a.
Alif di akhir
kalimat fi’il ditulis dalam bentuk alif berdiri bila berada dalam
fi’il tsulatsi dan asal Alif adalah wawu. Contoh: صفا dan دعا.Asalnya
adalah صفو dan
دعو.
b.
Alif diakhir
kalimat fi’il ditulis dalam bentuk ya’ tanpa titik bila berada
dalam fi’il tsulatsi dan asal alif adalah ya’. Contoh: بنى dan سعى.Asalnya
adalah بني dan سعي
c.
Alif diakhir
kalimat fi’il ditulis dalam bentuk ya’ tanpa titik bila berada
dalam fi’il tsulatsi mazid bila sebelum Alif bukan huruf ya’.Contoh:
نادى dan إشترى
C.
Fungsi Masing- Masing Penulisan Alif Layyinah Dalam
Fi’il Dan Isim
1.
دعا asal huruf alifnya adalah wawu, dapat diketahui dari bentuk
mudhariknya يدعو dan bentuk masdarnya دعوة .
2.
فتى Asal huruf alifnya adalah ya', dapat diketahui dari bentuk
tasniyah فتيان
dan jamaknya فتيان
3.
مشى asal huruf
alifnya adalah ya’, diketahui dari bentuk mudhariknya يمشى dan masdarnyaمشيا
4.
ذرا asal huruf alifnya adalah wawu, dapat diketahui dari bentuk
mufradnya ذروة
5.
هفا asal
hurufalif nya adalah wawu dapat diketahui dalam bentuk mudharik يهفو dan masdarnya هفوة
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Alif merupakan
salah satu huruf dari 29 hruruf hijaiyyah dan alif ini merupakan huruf yang
unik, yang tidak pernah menerima harokat (fathah, dhammah, kasrah, sukun) dan
tidak bertitik, tidak menerima imbuhan lain (Nun mati, Tanwin atau Huruf
Mad) alif layyinah berada pada fi’il dan isim dan Huruf diakhir kalimat .
Alif Layyinah bentuk penulisannya ada yang panjang (Mamdudah) seperti
Alif (ا), ada juga yang
berbengkok (Maqshurah) seperti ya’ (ى).Hal
ini tentu sangat berbeda jauh dengan penulisan huruf huruf lain selain Alif.
DAFTAR
PUSTAKA
Munjiah,
Ma’rifatul. 2009. Imla’ Teori & Terapan. Malang. UIN-MALANG PRESS.
Ridwan. 2011. Imla’.
Malang. UIN-MALIKI PRESS.
Mukti Thabrani,
Abdul. 2013. Qowaidul Imla’. Lumajang. CENDIKIA PUBLISHING.
Belum ada tanggapan untuk "Makalah Penulisan Alif Laiyinah dalam Isim dan Fi’il"
Posting Komentar