Segala bentuk konten dalam situs tokomakalah.com ini BERHAKCIPTA atau dilindungi oleh Undang-undang. jika anda ingin mendapatkan salah satu konten didalam situs ini, silahkan menghubungi kami. Informasi Selengkapnya, Klik download!
Administrasi dalam
arti sempit merupakan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara
sistematis ke dalam benuk pembukuan. Sedangkan administrasi dalam arti luas
adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok,
Negara atau swasta, sipil atau militer, usaha yang besr atau kecil, dan
sebagainya. Untuk pembahasa lengkap tentang makalah ini selahkan lanjutkan membaca.
Untuk mendapatkan makalah ini silahkan hubungi
admin dengan cara klik ORDER MAKALAH.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: Administrasi
Program Kurikulum dan Pembelajaran dalam Pendidikan.
Salah satu tujuan dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai guna memenuhi tugas mata kuliah “Administrasi
Pendidikan”. Kami menyadari bahwa dalam
pembahasan makalah ini, tentunya akan ditemui beberapa hal yang belum
sempurna, maka dari itulah kami mohon kritik
dan saran maupun sumbangan pemikiran yang sifatnya konstruktif untuk
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan
makalah berikutnya.
assalamu’alaikum
Wr. Wb.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Administrasi dan Kurikulum
B. Administrasi
Penyusunan dan Pngembangan Kurikulum
C. Penunjang
PBM (Proses Belajar Mengajar)
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ketika berbicara mengenai profesi
kependidikan, maka hal tersebut tentunya tidak lepas dari hal-hal yang ada di
sekolah seperti guru, kepala sekolah, anak didik serta proses belajar mengajar
yang terjadi di dalamnya. Di lain hal, dalam dunia pendidikan, administrasi
sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar. Semua itu tidak
lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah
termasuk peran serta guru.
Pada kenyataannya, apabila
administrasi tersebut di handle oleh
orang-orang yang kurang terampil, maka administrasi tersebut tentu akan
berantakan. Orang yang memegang administrasi adalah orang yang sudah terlatih
dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak
hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam keteraturan dalam pembukuan.
tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara
sistematis. Keberhasilan pendidikan di sekolah harus ditunjang oleh pelayanan
administrasi sekolah yang teratur, terarah dan terencana. Di mana dalam
pelaksanaannya harus mengikuti arah jaman yang semakin bersaing dan semakin
modern. Untuk itu, perlu adanya pembagian tugas ketatausahaan yang jelas dan
terprogram di setiap sekolah.
Pada umumnya tugas kewajiban guru
hampir seluruhnya hanya mengenai kegiatan mengajar dalam arti menyampaikan
keterangan-keterangan dan fakta-fakta dari buku kepada murid, memberi
tugas-tugas dan memeriksanya. Sekarang, guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan
sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi sekolah,
yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya. Dalam banyak hal, pekerjaannya
berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, kepala sekolah, pegawai
tata-usaha sekolah, dan berbagai pejabat lainnya. Secara berangsur-angsur
tekanan makin diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi
pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan management sekolah.
B.
Rumusan Masalah
1. Jelaskan
Pengertian Administrasi dan Kurikulum ?
2. Bagaimana
Administrasi Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum ?
3. Jelaskan
Penunjang PBM (Proses Belajar Mengajar) ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Agar
mahasiswa mampu mengetahui arti dari administrasi dan kurikulum.
2. Agar
mahasiswa memahami administrasi penyusunan dan pengembangan kurikulum.
3.
Agar mahasiswa mengetahui Penunjang Proses
Belajar Mengajar (PBM).
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Administrasi dan Kurikulum
Secara etimologis
“Administrasi” berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari kata Ad dan
Ministrare. Kata Ad artinya intensif, sedangkan Ministrare artinya
melayani, membantu, dan mengarahkan. Administrasi dari perkataan Administrare
atau kata benda administrario juga berasal dari kata Administravius
yng masuk ke dalam bahasa inggris yaitu Administration.
Pengertian
administrasi sering disamakan dengan pengertian manajemen, karena memang pada
dasarnya, pada awal kemunculannya administrasi berasal dari kata Administratie
(Bahasa Belanda), yang meliputi kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat,
pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda dan sebagainya.
Administrasi dalam
arti sempit merupakan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara
sistematis ke dalam benuk pembukuan. Sedangkan administrasi dalam arti luas
adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok,
Negara atau swasta, sipil atau militer, usaha yang besr atau kecil, dan
sebagainya.
Dari berbagai
definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa konsep administrasi memiliki
arti sempit dan arti luas. Administrasi dalam arti sempit yaitu suatu kegiatan
yang berkaitan dengan ketatausahaan, pencatatan dan pembukuan, informasi serta
pembuatan file-fileseluruh komponen dalam organisasi. Dalam arti luas
administrasi adalah sama dengan arti manajemen yaitu suatu proses
kerjasamaseluruh personal dalam organisasi yang erat kaitnnya dengan
fungsi-fungsi manajemen dalam upaya mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Sedangkan pengertian
kurikulum menurut Oliver, adalah hal-hal sebagai berikut :
1. Semua
pengalaman anak bagaimana cara untuk mendapatkan kesempatan.
2. Semua
bimbingan dan penasehat lembaga pendidikan yang dapat memberikan pengalaman
anak.
3. Perencanaan
belajar cepat yng di desain secara tertentu dalam mempersiapkan materi belajar
di dalam lembaga pendidikan.
Jadi kurikulum dapat
disimpulkan sebagai program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan
bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai
kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai
dengan tujuan pendidikan yang telah di tetapkan.
B. Administrasi
Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum
Proses pengembangan
kurikulum menurut Hamid Hasan haruslah meliputi tiga dimensi kurikulum yaitu
kurikulum sebagai ide, kurikulum sebagai dokumen, kurikulum sebagai proses.
Ketiga dimensi kurikulum ini saling berkaitan antara yang satu dengan yang
lainnya. Kurikulum sebagai proses dilaksanakan dengan berbagai
kebijakankurikulum. Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan operasionalisasi
kurikulum sebagai ide dan kurikulum sebagai dokumen.
Kegiatan pengembangan kurikulum itu
harus dimulai dari perencanaan. Dalam
menyusun perencanaan tersebut di dahului oleh ide-ide yang akan
dituangkan dan dikembangkan dalam program. Ide-ide tersebut berkenaan dengan
penentuan filosofi kurikulum, model kurikulum-kurikulum yang digunakan,
pendekatan dan teori belajar yang digunakan dan model evaluasi pembelajaran
yang dipilih. Ide-ide tersebut dapat berasal dari :
1.
Visi
yang dicanangkan.
2.
Kebutuhan
siswa, masyarakat, pengguna kelulusan (stakeholders) dan kebutuhan untuk study
lanjut.
3.
Hasil
evaluasi kurikulum sebelumnya dan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan da
teknologi serta kemajuan zaman.
4.
Pandangan-pandangan
para ahli/ pakar berbagai bidang
5.
Kecenderungan
era globalisasi yang menuntut seseorang harus memiliki etos belajar sepanjang
hayat, melek social, politik, ekonomi dan teknologis.
Kelima
hal diatas kemudian diramu sedemikian rupa untuk dikembangkan dalam program
atau kurikulum sebagai dokumen yang antara lain berisi informasi dan jenis
dokumen yang akan dihasilkan, bentuk atau format silabus dan komponen-komponen
kurikulum yang harus dikembangkan. Segala sesuatu yang tertuang dalam dokumen
tersebut kemudian dikembangkan dan disosialisasikan dalam proses
implementasinya, yang biasa saja berupa pengembangan kurikulum dalam bentuk
rencana pembelajaran, proses pembeljaran didalam/luar kelas serta evaluasi
pembelajaran , sehingga akan diketahui tingkat efektifitas dan efesiensinya.
Dari evaluasi ini akan diperoleh umpan balik yang dapat digunakan dalam
penyempurnaan kurikulum berikutnya.
Dengan
demikian proses pengembangan kurikulum diawali perencanaan kemudian
pelaksanaan, dan terakhir adalah evaluasi. Pengembangan kurikulum menuntut
adanya evaluasi berkelanjutan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
proses evaluasi itu sendiri. Jika evaluasi kurikulum telah dilaksanakan maka
biasanya akan di tentukan langkah selanjutnya yaitu perbaikan, perubahan
pembaharuan, atau inovasi terhadap suatu kurikulum itu atau akan di pertahankan
sampai batas waktu tertentu.
C.
Penunjang PBM
Proses Belajar
Mengajar (PBM) yaitu suatu kegiatan interaksi antara guru dan murid dimana yang
akan di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM) sarana dalam pendidikan adalah suatu peralatan dan perlengkapan
yang secara langsung di pergunakan dan menunjang proses pendidikan, khusunya
Proses Belajar Mengajar (PBM), seperti : Gedung, Ruang Kelas, Meja, Kursi,
serta alat-alat dan media pengajaran yang lain. sedangkan Prasarana dalam
pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses pendidikan atau pengajaran, Seperti : Halaman sekolah, Tempat parkir,
Masjid, Lapangan, Taman dan lain sebagainya. Tetapi jika di manfaatkan secara
langsung untuk Proses Belajar Mengajar (PBM) maka itu akan termasuk dalam
sarana pendidikan karena hal itu digunakan secara langsung dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM).
Sekolah merupakan
lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari sistem sosial bangsa
yang bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap, demokratis,
bertanggung jawab, beriman, bertaqwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian yang mantap dan mandiri. Agar
tujuan tersebut dapat tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara
infrastruktur maupun suprastruktur.
Guru sebagai pendidik
dituntut untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang menarik dan bermakna
sehingga prestasi yang dicapai dapat sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan
pelajaran lainnya. Dengan demikian, masing-masing mata pelajaran juga
memerlukan sarana pembelajaran yang berbeda pula. Dalam menyelenggarakan
pembelajaran guru pastinya memerlukan sarana yang dapat mendukung kinerjanya
sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan menarik. Dengan dukungan sarana
pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya menyampaikan materi secara lisan,
tetapi juga dengan tulis dan peragaan sesuai dengan sarana prasarana yang telah
disiapkan guru.
Guru membutuhkan
sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Selain kemampuan
guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan dari sarana
pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin lengkap dan memadai
sarana pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula dengan suasana
selama kegiatan pembelajaran. Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar dapat
menunjang proses belajar mengajar.
Menurut Yamin ada beberapa
hal yang perlu dikembangkan dalam menunjang Proses Belajar Mengajar yaitu
antara lain :
1.
Perpustakaan.
2.
Sarana
penunjang kegiatan kurikulum, dan
3.
Prasarana
dan sarana kegiatan ekstrakurikuler dan mulok.
Mengingat
pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan pembelajaran, maka peserta didik,
guru dan sekolah akan terkait secara langsung. Peserta didik akan lebih
terbantu dengan dukungan sarana prasarana pembelajaran. Tidak semua peserta
didik mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus sehingga penggunaan sarana
prasarana pembelajaran akan membantu peserta didik, khususnya yang memiliki
kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Bagi
guru akan terbantu dengan dukungan fasilitas sarana prasarana. Kegiatan
pembelajaran juga akan lebih variatif, menarik dan bermakna. Sedangkan sekolah
berkewajiban sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan
seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Selain menyediakan, sekolah juga menjaga
dan memelihara sarana prasarana yang telah dimiliki.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari berbagai definisi di atas dapat di
ambil kesimpulan bahwa konsep administrasi memiliki arti sempit dan arti luas.
Administrasi dalam arti sempit yaitu suatu kegiatan yang berkaitan dengan
ketatausahaan, pencatatan dan pembukuan, informasi serta pembuatan
file-fileseluruh komponen dalam organisasi. Dalam arti luas administrasi adalah
sama dengan arti manajemen yaitu suatu proses kerjasamaseluruh personal dalam
organisasi yang erat kaitnnya dengan fungsi-fungsi manajemen dalam upaya
mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Sedangkan kurikulum dapat disimpulkan
sebagai program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan bagi siswa.
Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan
belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan
tujuan pendidikan yang telah di tetapkan.
Proses pengembangan
kurikulum menurut Hamid Hasan haruslah meliputi tiga dimensi kurikulum yaitu
kurikulum sebagai ide, kurikulum sebagai dokumen, kurikulum sebagai proses.
Ketiga dimensi kurikulum ini saling berkaitan antara yang satu dengan yang
lainnya. Kurikulum sebagai proses dilaksanakan dengan berbagai
kebijakankurikulum. Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan operasionalisasi
kurikulum sebagai ide dan kurikulum sebagai dokumen.
Dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM) sarana dalam pendidikan adalah suatu peralatan dan perlengkapan
yang secara langsung di pergunakan dan menunjang proses pendidikan, khusunya
Proses Belajar Mengajar (PBM), seperti : Gedung, Ruang Kelas, Meja, Kursi, serta
alat-alat dan media pengajaran yang lain. sedangkan Prasarana dalam pendidikan
adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan atau pengajaran, Seperti : Halaman sekolah, Tempat parkir, Masjid,
Lapangan, Taman dan lain sebagainya. Tetapi jika di manfaatkan secara langsung
untuk Proses Belajar Mengajar (PBM) maka itu akan termasuk dalam sarana
pendidikan karena hal itu digunakan secara langsung dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM).
B.
Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa. Karena kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kepada para pembaca meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Belum ada tanggapan untuk "Makalah Lengkap Administrasi Program Kurikulum dan Pembelajaran dalam Pendidikan"
Posting Komentar