Segala bentuk konten dalam situs tokomakalah.com ini BERHAKCIPTA atau dilindungi oleh Undang-undang. jika anda ingin mendapatkan salah satu konten didalam situs ini, silahkan menghubungi kami. Informasi Selengkapnya, Klik download!
BAB I
PNDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dilihat
dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai
ragam kualitas diri yang tidak berpendidikan sampai dengan yang
berpendidikan. Sementara itu, dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat
disebut lingkungan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan
berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis. Akhir-akhir ini
pendidikan di seluruh dunia mengalami gelombang perkembangan yang hampir
senada, terutama pada manajemen hubungan masyarakat. Dulu pendidikan lebih
diarahkan untuk membenahi aspek materi pembelajaran, guru dan sarana
pendidikan.
Manajemen
hubungan masyarakat adalah suatu proses komonikasi antara sekolah dan
masyarakat untuk berusaha menanamkam pengertian warga masyarakat tentang
kebutuhan dari karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab
masyarakat dalam usaha memajukan sekolah.
B. Rumusan
Maslah
1.
Apa
pengertian manajemen humas sekolah?
2.
Apa
tujuan dan sasaran hubungan masyarakat?
3.
Apa
humas dilingkungan sekolah?
4.
Apa jenis-jenis kegitan humas?
C. Tujuan
Pembahasan
1.
Untuk
mengetahui humas sekolah
2.
Untuk
mengetahui tujuan dan sasaran hubungan masyarakat
3.
Untuk
mengetahui humas dilingkungan sekolah
4.
Untuk
mengetahui jenis-jenis humas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen Humas Sekolah/Madrasah
Dilihat
dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai
ragam kualitas diri yang tidak berpendidikan sampai dengan yang
berpendidikan. Sementara itu, dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat
disebut lingkungan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan
berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis.
Secara
historis, istilah hubungan masyarakat (humas) dikemukakan pertama kali oleh Presiden
Amerika Serikat, yaitu Thomas Jefferson pada tahun 1807. Akan tetapi apa yang
dimaksudkan pada waktu itu dengan istilah secara etimologi yaitu hubungan kerja
sama luar negri atau antar bangsa. Secara etimologis, “hubungan masyarakat”
diterjemahkan dari perkataan bahasa inggris public
relation, yang berarti hubungan sekolah dengan masyarakat ialah sebagai
hubungan timbal balik antara suatu organisasi (sekolah) dan masyarakat.
Jadi
hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komonikasi antara
sekolah dan masyarakat untuk berusaha menanamkam pengertian warga masyarakat
tentang kebutuhan dari karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung
jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah.
Menurut
Ibnoe Syamsi humas adalah kegiatan organisasi untuk menciptakan hubungan yang
harmonis dengan masyarakat agar mereka mendukungnya dengan sadar dan suka rela.
Apabila
ditinjau secara umum dan lebih luas lagi, kegiatan hubungan masyarakat yang
lebih luas disebut public relations.
Pada dasarnya setiap instansi termasuk lembaga pendidikan yang disebut
“sekolah” pasti pasti melaksanakan public
relations. Rangkain kegiatan organisasi/instansi untuk menciptakan hubungan
yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu diluar organisasi
tersebut, agar mendapat dukungan terhadap efesiensi dan efektivitas pelaksanaan
kerja secara sadar dan sukarela. Hubungan yang harmonis sebagai hasil kerja
Humas tampak sebagai berikut:
1.
Adanya
saling pengertian antaraorganisasi/instansi dengan piha luar.
2.
Adanya
kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan
masing-masing.
3.
Adanya
kerja sama yang erat dengan masing-masing pihak dan meras ikut bertanggung
jawab ata suksesnya usaha pihak yang lain.
Manfaat
Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Bagi Sekolah
|
Bagi Masyarakat
|
1.
Memperbasar
dorongan untuk mawas diri.
2.
Memudahkan
memperpebaiki pengelolaan sekolah.
3.
Mengurangi
miskonsepsi masyarakat tentang sekolah.
4.
Mendapatkan
kritik dan saran dari masyarakat.
5.
Memudahkan
meminta bantuan dan dukungan dari masyarakat.
6.
Memudahkan
pengunaan media pendidikan di masyarakat.
7.
Memudahkan
pendataan narasumber
|
1.
Mengetahui
aktifitas sekolah dan program-programnya.
2.
Kebutuhan
masyarakat tehadap keberadaan sekolah lebih mudah terwujudkan.
3.
Mendapatkan
nilai tambah dalam hal inovasi dan kreativitas skolah.
4.
Memberikan
harapan yang lebih baik terhadap masa depan anak-anak.
5.
Menyalurkan
dukungan (amal, zakat, dan infaq) dari masyarakat.
6.
Mendorong
terciptanya masyarakat madani.
|
B. Tujuan
dan Sasaran Hubungan Masyarakat
Tujuan
sentral humas yang akan dicapai adalah tujuan organisasi, sebab humas dibentuk
atau digiatkan guna menunjang manajemen yang berupaya mencapai tujuan
organisasi. Organisasi adalah kerangka kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu, dan kegiatan itu adalah pengerahan manusia-manusia secara terarah
yang dinamakan manajemen. Jelasnya, organisasi merupakan raga, dan manajemen
adalah jiwanya. Organisasi tanpa manajemen dapat diibaratkan raga tanpa jiwa,
jadi organisasi yang demikian tidak berfungsi atau mati. Sebaliknya, manajemen
tanpa organisasi sama dengan jiwa tanpa raga, yang berarti tiada berbentuk,
yang berarti pula tiada tujuan yang akan dicapai. Dengan kata lain, suatu
organisasi dibentuk karena ada tujuan yang akan dicapai.
Tujuan
hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Mengembangkan
pembinaan pengertian masyarakat tentang semua aspek/bidang pelaksanaan program
pendidikan disekolah. Pemahaman program yang dilakukan disekolah sangat penting
diketahui masyarakat dengan tujuan, agar mereka termotivasi untuk memberikan
bantuan yang maksimal terhadap pelaksanaanya program-program sekolah tersebut.
2.
Menampung
harapan-harapan tentang tujuan pendidikan disekolah. Tujuan sekolah perlu
diketahui dan dispakati bersama oleh pihak sekolah dan masyarakat melalui
pertemuan-pertemuan rutin antara sekolah dengan masyarakat.
3.
Memperoleh
partisipasi, dukungan dan bantuan secara konkrit dari masyarakat baik berupa
tenaga, sarana maupun dana demi kelancaran tercapainya tujuan pendidikan.
4.
Menumbuhkan
dan membangkitkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada masyarakat terhadap
kelangsungan program pendidikan di sekolah secara tepat.
5.
Mengikut
sertakan mayarakat dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sekolah.
C. Humas
di Lingkungan Sekolah
Menurut
Undang-undang No. 20. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kegiatan
mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi beberapa hal seperti
berikut:
1.
Mengatur
hubungan sekolah dengan orang tua murid.
2.
Memelihara
hubungan baik dengan dewan pendidikan dan komite sekolah.
3.
Memelihara
dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta,
dan organisasi sosial.
4.
Memberi
pengertian kepada masyarakat entang fungsi sokolah, melalui bermacam-macam
tehnik komunikasi ( majalah, surat kabar, dan lain-lain).
Apabila
antara pemerintah, masyarakat,dan sekolah terbina semacam kerja sama salng
menunjang dan saling menguntungkan, sekolah akan tumbuh dengan baik. Akan
tetapi, kalau salah satu pihak diantaranya tidak merasa berkepentingan untuk
bekerja sama dengan pihak lain, dapatlah diduga bahwa skolah itu tidak akan
mencapai kemajuan yang maksimal.
Hubungan
sekolah dengan masyarakat mencakup hubungan sekolah dengan sekolah lain,
sekolah dengan dengan pemerintah setempat, sekolah dengan instansi dan jawatan
lain, dan sekolah dengan masyarakat pada umumnya.
Jadi
hal ini berarti bahwa sekolah tidak merupakan lembaga yang jauh dan terpisah
dari masyarakat karena sesungguhnya kekuatan sekolah itu terletak pada sejauh
mana ia mampu berkomonikasi, berintegrasi dengan masyarakat pemakai, dengan
kata lain, masyarakat dan lingkungan adalah laboratorium besar dan luas tempat
peserta didik melakukan percobaan dan menemukan pengalaman baru untuk kelak
kemudian hari.
Hubungan
kerja sama antar sekolah dan masyarakat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.
Hubungan
Edukatif
Hubungan
edukatf adalah hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat dalam hal
mendidik siswa, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga.
Hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan
pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada
diri peserta didik.
2.
Hubungan
Kultural
Hubungan kultural adalah usaha kerja
sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Bahkan, yang
diharapkan adalah hendaknya sekolah itu dapat menjadi titik pusat dan sumber
tempat terpencarnya norma-norma kehidupan (norma agama, sosial, estetika, dan
lain sebagaiyna) yang baik bagi kemajuan mayarakat yang selalu berubah dan
berkembang maju.
3.
Hubungan
institusional
Hubungan
institusional adalah hubungan kerja sama antara sekolah dan lembaga-lembaga atau
instansi-istansi resmi lainnya, baik swasta maupun pemerintah. Misalnya,
hubungan sekolah dengan puskesmas, pemerintah setempat, dinas pertanian, pasar,
dan lain sebagainya. Semua itu dilakukan dalam rangka perbaikan dan memajukan
pendidian. Dengan demikian, peserta didik tidak lagi asing dengan lingkungan
tempat tinggalnya yang penuh dengan ragam profesi.
D. Jenis-jenis
Kegiatan Humas
Sekolah yang merupakan lembaga
pendidikan untuk generasi penerus hanya membantu kelanjutan pendidikan dalam
keluarga, sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh peserta didik,
yakni keluarga. Pendidikan keluaraga ke pendidikan sekolah memerlukan kerja
sama antara orang tua dan sekolah. Sikap anak terhadap sekolah terutama akan
dipengaruhi oleh sikap orang tua mereka. Menurut penelitian, pekerjaan guru
(pendidik) disekolah akan lebih efektif apabila guru mengetahui latar belakang
dan pengalaman peserta didik di rumahnya.
Ada berbagai jenis kegiatan humas yang
dipandang perlu dilaksanakn oleh sekolah baik yang eksternal maupun internal.
1.
Kegiatan
Eksternal
Kegiatan
ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada publik atau masyarakat di luar
warga sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan yaitu secara langsung
(tatap muka) dan tidak langsung. Kegiatan eksternal tidak langsung adalah
kegiatan berhungan dengan masyarakat melalui perantar media tertentu. Kegiatan secara
langsung (tatap muka) misalnya: rapat bersama dengan pengurus BP3(Badan
Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan) setempat, berkonsultasi dengan tokoh-tokoh
mayarakat, melayani kunjungan tamu, dan sebagainya. Sedangkan kegiatan yang
tidak langsung (melalui media) yaitu:
a.
Penyebaran
informasi lewat TV
b.
Penyebaran
informasi melalui radio
c.
Penyebaran
infomasi melalui media cetak
d.
Melalui
pameran sekolah
2.
Kegiatan
internal
Kegiatan
ini merupakan publisitas ke dalam sasarannya, tidak lain adalah warga sekolah
yang bersangkutan, yaitu para guru, tenaga tata usaha dan seluruh siswa.
Kegiatan internal bertujuan untuk:
a.
Memberi
penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah, situasi dan
perkembangannya.
b.
Menampung
sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dengan hubungannya
dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
c.
Dapat
memelihara hubungan yang harmunis dan terciptanya kerja sama antara warga
sekolah sendiri.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam
kegiatan humas antara sekolah dan masyarakat sekitarnya, yaitu komonikasi,
peragaan, pelibatan, dan penggunaan fasilitas sekolah oleh masyarakat.
Penjelasannya sebagai berikut:
1.
Komonikasi
Komunikasi
dalam tinjaun humas berati adanya hubungan timbal balik antara pihak sekolah
dan masyarakat yang bersifat dialogis, baik secara lang sung maupun tidak
langsung. Implementasinya bisa memanggil orang tua kesekolah.
2.
Peragaan
Maksudnya
adalah sekolah mengadakan acara-acara yang menampilkan keasi sekolah dalam
membina peserta didik, baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler. Contohnya seperti pameran sekolah, perlombaan-perlombaan antar
peserta didik.
3.
Pelibatan
Dalam
tataran praktis, sekolah perlu melibatkan masyarakat dalam membantu
menyukseskan program-program pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah.
Misalnya melalui kegiatan rapat sekolah untuk meminta pendapat masyarakat,
pemberian bantuan dari masyarakat berupa jasa ataupun barang, dan gotong royong
memperbaiki atau membersihkan sekolah.
4.
Penggunan
Fasilitas Sekolah Oleh Masyarakat
Sarana
prasana yang dimiliki sekolah bukanlah milik sekolah yang tidak bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat. Supaya masyarakat merasa memilikiakan sarana
prasana sekolah, masyarakat juga diberikan hak untuk memanfaatkannya. Misalnya,
sarana olahraga, ruang kelas, lapangan sekolah, dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Humas adalah kegiatan organisasi untuk
menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat agar mereka mendukungnya
dengan sadar dan suka rela. Mengembangkan pembinaan pengertian masyarakat
tentang semua aspek/bidang pelaksanaan program pendidikan disekolah. Pemahaman
program yang dilakukan disekolah sangat penting diketahui masyarakat dengan
tujuan, agar mereka termotivasi untuk memberikan bantuan yang maksimal terhadap
pelaksanaanya program-program sekolah
tersebut.
Tujuan
hubungan masyarakat adalah:
1)
menampung
harapan-harapan tentang tujuan pendidikan disekolah.
2)
Memperoleh
partisipasi, dukungan dan bantuan secara konkrit dari masyarakat baik berupa
tenaga, sarana maupun dana demi kelancaran tercapainya tujuan pendidikan.
3)
Menumbuhkan
dan membangkitkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada masyarakat terhadap
kelangsungan program pendidikan di sekolah secara tepat.
4)
Mengikut
sertakan mayarakat dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sekolah
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan supaya
pembaca sebagai calon kepala sekolah bisa tau tentang manajemen hubungan
masyarakat di lembaga sekolah/madrasah. Dengan adanya makalah ini diharapkan menjadi bahan
bacaan serta sumber referensi bagi yang
membutuhkan. Makalah ini memang masih sangat jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan guna perbaikan pada makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Belum ada tanggapan untuk "Manajemen sekolah makalah"
Posting Komentar