Segala bentuk konten dalam situs tokomakalah.com ini BERHAKCIPTA atau dilindungi oleh Undang-undang. jika anda ingin mendapatkan salah satu konten didalam situs ini, silahkan menghubungi kami. Informasi Selengkapnya, Klik download!
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mencetak
generasi unggul dan ”sukses hidup” di tengah persaingan global dapat dilakukan
dengan jalan menyelenggarakan pendidikan yang memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada anak didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan
potensi, bakat, minat dan kesanggupannya. Menyelenggarakan pendidikan yang
membebaskan anak dari tindak kekerasan.Menyelenggarakan pendidikan yang
memperlakukan anak dengan ramah.Menyelenggarakan pendidikan yang memanusiakan
anak.Menyelenggarakan pendidikan yang memenuhi hak-hak anak. Hal tersebut akan terwujud jika
pendidikan yang demikian dilakukan sejak anak usia dini.
Pada awalnya, hanya lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak yang mengalami
perkembangan pesat di Indonesia hingga penghujun 1999.Bahkan, dulu lembaga ini
hanya berkembang di daerah-daerah perkotaaan.Tetapi, sekarang pertumbuhan
lembaga Taman Kanak-kanak telah merambah hingga ke sudut-sudut
pedesaan.Sementara itu, lembaga PAUD yang lain, seperti TPA dan KB di saat
TK/RA berkembang pesat belum ada tanda-tanda kemunculan waktu itu. Bahkan, di
daerah perkotaan pun masih sangat jarang.Jangankan di daerah pedesaan, di
kota-kota besar masih jarang dijumpai lembaga PAUD yang menyelenggarakan TPA
dan KB.
Tetapi, mulai
tahun 2003 hingga penghujung 2008, tepatnya semenjak disahkannya UU No. 20
tahun 2003 lembaga PAUD, mulai dari TK/RA, KB dan TPA mulai berkembang dengan
pesat. Hingga saat ini, penyebaran dan pertumbuhan lembaga PAUD tidak hanya
menjamur di daerah-daerah perkotaan saja, tetapi telah masuk ke sudut-sudut
perkampungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa prinsip penyelenggaraan Pendidikan Anak
Usia Dini?
2. Apa tujuan Pendidikan Anak Uusia Dini?
3. Apa fungsi Pendidikan Anak Usia Dini?
C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan prinsip penyelenggaraan Pendidikan
Anak Usia Dini.
2. Menjelaskan tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
3. Menjelaskan fungsi Pendidikan Anak Usia Dini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
Dalam menyelenggarakan pendidikan anak usia dini, hendaknya memerhatikan
beberapa prinsip pendidikan. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman tentang bagaimana memperlakukan dan melaksanakan pendidikan terhadap
anak.
Menurut Permendiknas No. 58 tahun 2009 dijelaskan bahwa penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini di Indonesia terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
formal dan nonformal. Penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal berbentuk
Taman Kana-Kanak (TK)/ Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat,
yang menggunakan program untuk anak usia 4-£6 tahun. Sedangkan penyelenggaraan PAUD jalur
pendidikan nonformal, berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang
sederajat, yang menggunakan program untuk anak usia 0-<2 tahun, 2-<4 tahun, 4-£6 tahun, dan Program Pengasuhan untuk anak usia 0-£6 tahun; Kelompok Bermain (KB) dan bentuk lain
yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 2-<4 tahun dan 4-£6 tahun. Selain kedua jalur pendidikan
tersebut, ada yang menambahkan dengan jalur informal, yaitu pendidikan anak
usia dini yang dilakukan di dalam keluarga atau rumuh tangga.
Dalam konvensi hak anak disebutkan bahwa prinsip pelaksanaan program
pendidikan anak usia dini harus mengacu pada prinsip umum sebagai berikut.
1. Nondiskriminasi, dimana semua anak dapat
mengecap pendidikan usia dini tanpa membedakan suku bangsa, jenis kelamin,
bahasa, agama, tingkat sosial, serta kebutuhan khusus setiap anak.
2. Dilakukan demi kebaikan terbaik untuk anak
(the best intetrest of the child), bentuk pengajaran, kurikulum yang diberikan
harus sesuai dengan tingkat kognitif, emosional, dan konteks sosial budaya
dimana ank-anak hidup.
3. Mengakui adanya hak hidup, kelangsungan hidup,
dan perkembangan yang suah melekat pada anak.
4. Penghargaan terhadap pendapat anak (respect
for the views of the child), pendapat anak terutama yang menyangkut
kehidupannya perlu mendapatkan perhatian dan tanggapan.
Sejalan dengan itu, ada pendapat lain yang menyebutkan mengenai prinsip
penyelenggaraan kegiatan pendidikan anak usia dini, terutama untuk taman
kanak-kanak (TK). Apdapun prinsip-prinsip yang di maksud sebagai berikut.
a. Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk
awal pendidikan sekolah. Untuk itu, perlu menciptakan situasi pendidikan yang
dapat memberikan rasa aman dan menyenangkan.
b. Masing-masing anak memperoleh perhatian yang
bersifat individual, sesuai dengan kebutuhan anak-anak usia Taman Kanak-Kanak.
c. Perkembangan adalah hasil proses kematangan
dan proses belajar.
d. Sifat kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak
adalah hasil pembentukan perilaku melalui pembiasaan yang terwujud dalam
kegiatan sehari-hari.
e. Sifat kegiatan belajar di taman kanak-kanak
merupakan pengembangan kemampuan yang telah diperoleh di rumah.
f. Bermain merupakan cara yang paling baik untuk
mengembangkan kemampuan anak.
Jadi, yang perlu dipahami dalam prinsip penyelenggaraan pendidikan anak usia
dini harus berorientasi pada kebutuhan anak, menerapakan belajar melalui
bermain, menggunakan lingkungan yang kondusif, menggunakan pembelajaran
terpadu, mengembangkan berbagai kecakapan hidup anak dan menggunakan berbagai
media edukatif dan sumber belajar dalam mendidik anak usia dini.
B.
Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
Tujuan pendidikan anak usia dini secara umum sama dengan tujuan pendidikan
pada umumnya. Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Secara khusus pendidikan anak usia dini bertujuan.
1. Terciptanya tumbuh kembang anak usia dini yang
optimal melalui peningkatan pelayanan prasekolah.
2. Terciptanya peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap orangtua dalam upaya membina tumbuh kembang anak secara
optimal.
3. Mempersiapkan ank usia dini yang kelak siap
masuk pendidikan dasar.
4. Untuk membentuk anak Indonesia yang berkuailtas, yaitu anak yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki yang optimal
di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
5. Melakukan
deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dalam pertumbuhan dan
perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anak.
Selain itu tujuan pendidikan anak usia dini adalah:
a.
Anak mampu melakukan ibadah, mengenal
dan percaya akan ciptaan Tuhan dan mencintai sesama. Contoh: pendidik mengenalkan kepada anak didik bahwa Allah SWT menciptakan berbagai
makhluk selain manusia, seperti binatang, tumbuhan, dan sebagainya yang semua
itu harus kita sayangi.
b.
Anak mampu mengelola keterampilan
tubuh termasuk gerakan-garakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan
gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensorik (panca indera). Contoh: menari,
bermain bola, menulis ataupun mewarnai.
c.
Anak mampu menggunakan
bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang
bermanfaat untuk berpikir dan belajar. Contoh : ketika sudah melakukan
pembahasan tema, diberikan kepada anak didik untuk bertanya atau menjawab isi
tema yang telah diberikan.
d.
Anak mampu berpikir logis,
kritis, memberikan alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab
akibat. Contoh :
mencari pasangan gambar yang berkaitan dengan sebab akibat, lalu anak akan
berusaha memecahkan masalah dan memberika alasan tersebut.
e.
Anak mampu
mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakat dan menghargai
keragaman sosial dan budaya serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap postif
terhadap belajar, kontrol diri dan rasa memiliki.
f.
Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada,
birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang
kreatif. Contoh : anak yang senang dan menyukai dengan musik, saat mendengar
lagu maka akan segera mengikutinya, ataupun ketika diminta melanjutkan syair
kedua hingga selesai, maka anak mampu melakukannya.
C.
Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini
1.
Untuk mengembangkan seluruh kemampuan
yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya
Maksudnya
adalah bahwa setiap anak memiliki potensi yang sangat banyak dan bervariasi,
pendidikan disini fungsinya adalah untuk mengembangkan potensi-potensi tersebut
supaya bisa lebih terarah dan mampu berkembang dengan optimal sehingga akan
dapat memberikan dampak yang positif
bagi kehidupan sehari-hari. Dengan demikian dapat menjadi jalan menuju
kesuksesan dan kebahagiaan yang dicita-citakannya.
2.
Mengenalkan anak dengan dunia sekitar
Tidak dapat
dipungikiri bahwa seorang anak merupakan bagian dari suatu masyarakat. Anak
akan hidup di masyarakat dan segala kebutuhannya dapat terpenuhi masyarakat
pula. Masyarakat disini memiliki arti yang angat luas. Setiap lingkungan
sekitar dimana ia berada itu juga merupakan masyarakat bagi dirinya dan ia
secara otomatis tidak akan bisa terlepas begitu saja dengan masyarakat. Dalam
waktu yang singkat atau lama, ia pasti kembalia dan hidup dalam masyarakat.
Untuk itu, fungsi pendidikan anak usia dini adalah dalam rangka mempersiapkan
anak untuk mengenal dunia sekitar, mulai dari yang terkecil hingga yang lebih
luas, seperti keluarga, sekolah, maupun masyarakat umum di sekitarnya.
3.
Mengenalkan peratuaran dan menanamkan
disiplin pada anak
Dalam setiap
kehidupan pasti ada suatu aturan atau tata tertib yang wajib diikuti dan
ditaati, tanpa terkecuali oleh anak usia dini. Peraturan-peraturan tersebut
dalam rangka untuk menciptakan kedisiplinan pada diri seseorang. Tentunya untuk
membentuk kedisiplinan pada diri seseorang tidaklah mudah, selain harus
ditanamkan sejak dini, juga membutuhkan proses yang lama dan berkelanjutana.
Disinilah salah satu fungsi pendidikan anak usia dini, yaitu untuk mengenalkan
peraturan-peraturan pada diri anak sehingga kedisiplinan akan tertanam pada
dirinya. Misalnya, peraturan yang sederhana disekolah ialah anak harus
berangkat pagi, berpakaian rapi, dan mengikuti pembelajaran dengan baik.
Dari peraturan
atau tata tertib yang sederhana inilah, anak dapat mulai berlaku disiplin. Bila
pembiasaan-pembiasaan ini terus berlangsung, seacar otomatis seorang anak dapat
menjalankan peraturan-peraturan yang lebih besar. Kesemuanya itu akan dapat
terwujud dengan adanya pendidikan. Oleh karenanya, inilah pentingnya pendidikan
bagi anak usi dini, yaitu mengenalkan peraturan dan menanamkan kedisiplinan
dalam kehidupannya.
4.
Memberikan kesempatanpada anak untuk
menikmati masa bermainnya
Fungsi
pendidikan anak usia dini yang terakhir adalah untuk memberikan kesempatan pada
anak untuk menikmati masa bermainnya. Hal ini tidak bisa terlepaskan karena
memang anak usia dini adalah masanya bermain. Maka, tidak heran bahwa prinsip
utama dalam pembelajaran anak usia dini ialah belajar sambil bermain. Artimya
pembelajaran dapat dilakukan dengan permainan-permainan yang mengasyikan dan
menyenangkan sehingga anka tidak hanya mendapatkan materi pelajaran, tetapi
juga mendapatkan hak-haknya untuk bermain sebagaimana layaknya anak-anak seusianya.
Jadi dalam pendidikan anak usia dini bermain merupakan hal yang utama yang
wajib diberikan, supaya anak dapat menikmati masa kecilnya dengan menyenangkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prinsip penyelenggaraan pendidikan anak usia dini harus berorientasi pada
kebutuhan anak, menerapakan belajar melalui bermain, menggunakan lingkungan
yang kondusif, menggunakan pembelajaran terpadu, mengembangkan berbagai
kecakapan hidup anak dan menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar
dalam mendidik anak usia dini.
Pendidikan anak usia dini bertujuan
agar anak mampu melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan
mencintai sesama, anak mampu mengelola
keterampilan tubuh, anak mampu menggunakan bahasa dan dapat berkomunikasi
secara efektif, anak mampu berpikir logis, kritis, memberikan alasan,
memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat, anak mampu mengenal
lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakat dan menghargai keragaman
sosial dan budaya serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap postif terhadap
belajar, kontrol diri dan rasa memiliki. Fungsi dari pendidikan anak usia dini
diantaranya untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai
dengan tahap perkembangannya, Mengenalkan anak dengan dunia sekitar,
Mengenalkan peratuaran dan menanamkan disiplin pada anak, Memberikan kesempatan
pada anak untuk menikmati masa bermainnya.
B.
Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang
terdapat pada makalah ini, baik dalam materi maupun dalam hal penulisan. Hal
ini dikarenakan kurangnya referensi yang menjadi rujukan dalam pembuatan makalah, dan masih
minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis meminta
kritik dan saran yang membangun agar dapat menyajikan makalah yang lebih baik
lagi.
DAFTAR RUJUKAN
Fadlillah, Muhammad. Desain
Pembelajaran PAUD. Jakarta: Ar-Ruzz Media. 2012.
Sujino, Yuliani Nuraini. Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT INDEKS. 2009.
Wahyudin, Uyu dan Mubiar Agustin.
Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: Refika Aditama. 2011.
Wiyani, Novan Andry dan Barnawi. Format
PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2012.
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta: PT INDEKS, 2009), hlm. 43.
Belum ada tanggapan untuk "Prinsip,Tujuan,dan Prinsip PAUD makalah lengkap"
Posting Komentar