Segala bentuk konten dalam situs tokomakalah.com ini BERHAKCIPTA atau dilindungi oleh Undang-undang. jika anda ingin mendapatkan salah satu konten didalam situs ini, silahkan menghubungi kami. Informasi Selengkapnya, Klik download!
ABSTRAK: prinsip
bimbingan dan konseling merupakan dasar dari kegiatan penyelenggaraan pelayanan
bimbingan dan konselingprinsip
merupakan hasil panduan antara kajianteoritik dan tela’ahlapangan yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan suatu yang dimaksudkan. Jadi,
kalau kita berbicara tentang prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, makakita berbicara tentang dasar pemikiran
yang dijadikan pedoman dalam program pelaksanaan atau aturan main yang harus
diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan.
KATA KUNCI : prinsip, bimbingan dan
konseling.
PENDAHULUAN :
manusia adalah makhluk
filosofis, artinnya manusia mempunyai pengetahuan dan berfikir, manusia juga
memiliki sifat yang unik, berbeda dengan makhluk lain dalam perkembangannya.
Implikasi dan
keragaman ini ialah individu memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih
dan mengembangkan diri sesuai dengan keunikan atas tiap-tiap potensi tanpa
menimbulkan konflikdengan lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman
individu, diperlukan bimbingan untuk membantu setiap individu mencapai
perkembangan yang sehat di dalam lingkungannya.
Pada
dasarnya bimbingan dan konseling juga merupakan upaya bantuan untuk nenunjukkan
perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individu sesuai
dengan hakekat kemanusiaannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan
kekurangan, kelemahan serta permasalahannya.
Pelayanan bimbingan dan
konseling merupakan pekerjaan profesional, oleh sebab itu prakteknya harus
mengikuti prinsip-prinsip, asas-asas, dan landasan-landasan tertentu.
Dalam
dunia pendidikan, bimbingan dan konseling juga sangat diperlukan karena dapat
mengantarkan siswa pada pencapaian standar dan kemampuan profesional dan
akademis, serta perkembangan diri yang sehat dan produktif. Dalam bimbingan dan
konseling, selain ada pelayanan, ada pula prinsip-prinsip berikut.
PEMBAHASAN :
A. Pengertian prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling.
Prinsip berasal dari kata “PRINSIPRA”
yang artinya permulaan dengan cara tertantu yang melahirkan hal-hal lain, yang
keberadaanya bergantung pada permulaan itu. Prinsip ini merupaka hasil
perpaduan antara kajian teoritis dan teori lapangan yang terarah dan digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.
Prinsip bimbingan dan konseling
menguraikan pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program
pelaksanaan atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Prayitno
mengatakan,”prinsip merupakan hasil kajian teoritis dan telaah lapangan yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.” Dari pendapat
ini dapat dinyatakan banwa prinsip-prinsip bimbingan dan konseling merupakan
pemanduan hasil-hasil teori dan praktik yang dirumuskan dan dijadiksn pedoman,
sekaligus dasar penyelenggaraan pelayanan.
B. Macam- macam prinsip bimbingan dan konseling.
1. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan
layanan.
a) Bimbingan dan konseling melayani semua
individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan status sosial
ekonomi.
b) Bimbingan konseling berhubungan denga
tingkah laku
individu yang unik dan dinamis.
c) Bimbingan dan konseling memperhatikan
sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai aspek perkembangan individu.
d) Bimbingan dan konseling memberikan
perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok
pelayanannya.
2. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan
individu.
a) Bimbingan dan konseling berurusan dengan
hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental/fisik individu terhadap
penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah, serta dalam kaitannya dalam kontak
sosial dan pekerjaan dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental
dan fisik individu.
b) Kesenjangan sosial, ekonomi, dan
kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada individu yang kesemuannya
menjadi perhatian utama pelayanan bimbingan konseling.
3. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program
pelayanan.
a) Bimbingn
dan Konseling
merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan individu, oleh
karena itu bimbingan harus disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan
serta pengembangan peserta didik.
b) Program Bimbingan dan Konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan
kebutuhan individu,masyarakat dan kondisi lembaga.
c) Program Bimbingan dan Konseling disusun secara berkelanjutan dan
jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tinggi.
d) Isi dan pelaksanaan program bimbingan
perlu penilaian yang teratur dan terarah.
4. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan
pelaksanaan pelayanan.
a) Bimbingan
dan Konseling
harus diarahkan untuk pengembangan individu agar mampu membimbing diri sendiri
dalam menghadapai masalahnya.
b) Dalam proses Bimbingan dan Konseling keputusan yang diambil
dan handak dilakukan oleh individu hendaknya itu atas kehendak individu itu
sendiri, bukan karena kemauan dan desakan dari pembimbing atau pihak lain.
c) Permasalahan individu harus ditangani
oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan denga masalah yang dihadapai.
d) Kerjasama antara pembimbing, guru, dan
orag tua amat menentukan hasil pelayanan bimbingan dan konseling.
e) Pengembangan program pelayanan BK
ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian
terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan dengan program BK itu
sendiri.
Adapun
pendapat Arifin dan eti kartikawati (1994) menjabarkan prinsip-prinsip bimbingan
dan konseling kedalam empat bagian, yaitu:
1.
Prinsip-prinsip umum.
a)
Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbingnya.
b)
Bimbingan diarahkan kepada memberikan bantuan agar individu yang
dibimbing mampu mangarahandirinyadan menghadapikesulitan-kesulitan dalam
hidupnya.
c)
Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu (siswa) yang
dibimbing.
d)
Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
e)
Pelaksanaan bimbingan dankonseling dimualai dengan mengidentifikasi
kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing.
f)
Upaya pemberian bantuan (pelayanan bimbingan dan konseling) harus
dilakukan secara fleksibel (tidak kaku).
g)
Program bimbingan dan konseling
harus dirumuskan sesuai dengan program pendidikan dan pembelajaran di
sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
h)
Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang
yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan pelaksanaannya
harus bekerja sama dengan berbagai pihak yang terkait seperti dokter,
psikiater, dan pihak-pihak yang terkait lainnya.
i)
Untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dariupaya pelayananbimbingan
dan konseling, harus diadakanpenilaian atau evaluasi secara teratur dan
berkesinambungan.
2.
Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu (siswa).
a)
Pelayanan bimbingan dan konseling harus diberikan kepada semua siswa.
b)
Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan
konseling kepada individu atau siswa.
c)
Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
d)
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhanindividu (siswa) yang bersangkutan beragam dan
luas.
e)
Keputusan akhir dalam proses bimbingan dan konselingdibentuk oleh
individu atausiswa yang sendiri.
f)
Individu atau siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara
berangsur-angsur dapat menolong dirinya sendiri.
3.
Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing.
a)
Pembimbing atau konselor harus melakukan tugas sesuai dengan
kemampuannya masing-masing.
b)
Pembimbing atau konselor di madrasah atau di sekolah dipilih atas
dasarkualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
c)
Sebagai tuntutan profesi,pembimbing atau konselor harus senantiasa
berusaha mengembangkan diri dan keahliannyamelalui berbagai kegiatan, seperti
latihan.penataran dan lain sebagainnya.
d)
Pembimbing atau konselor harus menghormati dan menjaga kerahasiaan
informasi tentang individu atau siswa yang dibimbingnya.
e)
Pembimbingatau konselor dalammelaksanakan tugasnya hendaknya
mempergunakan berbagai metode atau teknik.
4.
Prinsip yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi bimbingan
dan konseling.
a)
Bimbingan dan konseling harus digunakan secara sistematis dan
berkelanjutan.
b)
Pelaksanaanbimbingan dan konselingharus ada kartu pribadi (commulative record) bagi setiap siswa.
c)
Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok
sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang dipergunakan dalam
memecahkan masalah yang terkait.
KESIMPULAN :
prinsip merupakan hasil
kajian teoritis dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
sesuatu yang dimaksudkan.” Dari pendapat ini dapat dinyatakan banwa
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemanduan hasil-hasil teori
dan praktik yang dirumuskan dan dijadiksn pedoman, sekaligus dasar
penyelenggaraan pelayanan.
Macam- macam prinsip bimbingan dan konseling.
1. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan
layanan.
2. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program
pelayanan.
3. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan
pelaksanaan pelayanan.
Adapun
pendapat Arifin dan eti kartikawati (1994) menjabarkan prinsip-prinsip bimbingan
dan konseling kedalam empat bagian, yaitu:
1.
Prinsip-prinsip umum.
2.
Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu (siswa).
3.
Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing.
4.
Prinsip yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi bimbingan
dan konseling.
DAFTAR PUSTAKA :
Firmansyah Farid, Bimbingan Dan
Konseling. Pamekasan, STAIN Pamekasan Press, 2009.
Ngurah
Adhiputra Anak Agung, Bimbingan Dan Konseling Aplikasi Di Sekolah Dasar Dan
TamanKanak-Kanak. Yogyakarta, Graha ilmu, 2013.
Salahuddin Anas, Bmbingan Dan Konseling.
Bandung, Pustaka Setia, 2010.
Santoadi
Fajar, Menejemen Bimbingan Dan Konseling Komprehensif. Yogyakarta, Universitas
Sanata Dharma, 2010.
Tohirin,
Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta, Raja Gravindo
Persada, 2013.
Fajar Santoadi, Menejemen
Bimbingan Dan Konseling Komprehensif. Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma,
2010.
Anas
Salahuddin, Bmbingan Dan Konseling. (Bandung, Pustaka Setia, 2010.) hlm: 43
Tohirin,
Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. (Jakarta, Raja Gravindo
Persada, 2013.)
hlm: 63
Ibid,
Anas Sahuddin, hlm: 43
Farid Firmansyah, Bimbingan
Dan Konseling. (Pamekasan, STAIN Pamekasan Press, 2009.) hlm: 2
Ibid, Anak Agung Ngurah Adhiputra hlm: 18
Tohirin,
Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. (Jakarta,
Raja Gravindo Persada, 2013).hlm: 64
Belum ada tanggapan untuk "Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling"
Posting Komentar