BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manajemen keuangan adalah kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan
bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuan secara ekonomis,
yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan,diantaranya
merencakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara begaimana
modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang
dijalankan. Termasuk ke dalam kegiatan yang depergunakan untuk perjualan produk
dapat selalu melebihi dari segala biaya yang telah dikeluarkan, sebagai sebuah
indikator pencapaian profit perusahaan.
Manajemen juga terbentuk sebagai sarana
prasauran udalam seubuah lembaga formal maupun informal. Dan dalam manajemen
ini, seseorang diyakini bisa mengatur semua kondisi tang ada dalam menejemen
tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
manajemen keuangan dalam pendidikan?
2. Bagaimana
manajemen sarana dan prasarana lembaga pendidikan islam?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui manajemen keuanga dalam pendidikan
2. Bagaimana
manajemen sarana dan pasarana lembaga pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Manajemen
Keuangan
Manajemen keuangan adalah kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan
bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuan secara ekonomis,
yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan,diantaranya
merencakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara begaimana
modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang
dijalankan. Termasuk ke dalam kegiatan yang depergunakan untuk perjualan produk
dapat selalu melebihi dari segala biaya yang telah dikeluarkan, sebagai sebuah
indikator pencapaian profit perusahaan.
Model costing (pembiayaan) dan keefektifan
biaya juga memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Model ini dipakai
untuk menganalisis proyek-proyek dalam kriteria efisiensi dan efektivitas
ekonomis. Penggunaan model costing dalam dunia pendidikan di dasarkan pada
pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas dari masalah pembiayaan.
Dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan selama proses pendidikan, diharapkan
dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan benefit tertentu.
Dalam manajemen pendidikan ditentukan
dan dicanangkan jumlah modal yang dibutuhkan dalam upaya operasional
pendidikan, asal dana diperoleh, cara penggunaannya, pemasukan dan pengeluaran,
serta saldo yang didapat. Semua hal tersebutditulis dalam rancangan anggaran
pendapatan dan belanja sekolah.
Rancangan anggaran pendapatan dan
belanja sekolah disusun kepala sekolah, guru, wakil wali murid, pemerintah, dan
masyarakat. Pada akhirnya tahun anggaran, sekolah harus membuat laporan
pertanggungjawaban penggunaan anggaran sela satu tahun atau selama satu
periode. Laporan tersebut bisa berupa neraca, laporan laba rugi, dan laporan
arus kas. Neracaadalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan),
kewajiban (utang), dan modal yang dimiliki. Sedangkan laporan rugi laba ialah
laporan keuangan yang menunjukkan arus kas adalah laporan keuangan yang
menunjukkan arus kas selama satu periode.
a.
Sumber
keuangan pada suatu sekolah/sekolah islam
Secara garis
besar dapat dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu:
1.
Pemerintah, baik pemerintah pusat,
daerah maupun kedua-duanya, yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan
bagi kepentingan pendidikan.
2.
Orang tua atau peserta didik.
3.
Masyarakat, baik mengikat maupun
tidak mengikat.
Adapun dimensi pengeluaran meliputi;
biaya rutin dan biaya pembangunan. Biaya rutin adalah biaya yang harus
dikeluarkan dari tahun ke tahun, seperti gaji pegawai (guru dan non guru),
serta biaya operasional, biaya pemeliharaan gedung, fasilitas dan alat-alat
pengajaran (barang-barang habis pakai). Sementara biaya pembangunan
misalnya, biaya pembelian atau rehab gedung, penambahan furnitur serta
biaya atau pengeluaran lain untuk barang-barang yang tidak habis pakai.
b.
Prinsip Pengelolaan Keuangan di
Sekolah Islam
Penggunaan keuangan didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.
Hemat, tidak mewah, efisien dan
sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.
2.
Terarah dan terkendali sesuai dengan
rencana, program atau kegiatan.
3.
Keharusan penggunaan kemampuan.
Dalam mengelola keuangan ini, kepala
sekolah berfungsi sebagai otorisator dan ordonator .
Sebagai otorisator kepala sekolah diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang
berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran anggaran. Sedangkan berfungsi
sebagai ordonator, kepala sekolah sebagai pejabat yang berwenang melakukan
pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan berdasarkan
otorisasi yang telah ditetapkan.
B. Manajemen Sarana dan Prasarana
Lembaga Pendidikan Islam
Prasarana pendidikan adalah semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses
pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnnya lokasi atau tempat, bangunan
sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya. Sedangkan sarana pendidikan
adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti: ruang, buku,
perpustakaan, labolatorium dan sebagainya.
Sedangkan menurut keputusan menteri
P dan K No.079/1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
1.
Bangunan dan perabot sekolah.
2.
Alat pelajaran yang terdiri dari pembukauan dan alat-alat
peraga dan labolatarium.
3.
Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi audiovisual
yang menguanakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat
penampil.
Adapun yang bertanggungjawab tentang
sarana dan prasarana pendidikan adalah para pengelola administrasi pendidikan.
Secara mikro atau sempit maka kepala sekolah bertanggung jawab masalah ini,
seperti :
1.
Hubungan antara peralatan dan pengajaran dengan program
pengajaran.
2.
Tanggung jawab kepala sekolah dan kaitannya dengan
pengurusan dan prosedur
3.
Beberapa pedoman administrasi peralatan
4.
Administrasi gedung dan perlengkapan sekolah
Dari beberapa uraian diatas,
manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses
kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif
dan efisien.( Bafadal,2003). Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan
prasarana yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk
kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar
dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif
dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat
penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap
suksesnya proses pembelajaran disekolah.
Dalam mengelola sarana dan prasarana
di sekolah dibutuhkan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang
ada pada umumnya, yaitu : mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh sekolah perlu
direncanakan dengan cermat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung
semua proses pembelajaran. Sarana pendidikan ini berkaitan erat dengan semua
perangkat, peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam
proses belajar mengajar. Sedangkan prasarana pendidikan berkaitan dengan semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
proses pembelajaran di sekolah seperti ; ruang, perpustakaan, kantor sekolah,
UKS, ruang osis, tempat parkir, ruang laboratorium, dll.
Sarana dan prasarana pendidikan
dalam lembaga pendidikan islam sebaiknya dikelola dengan sebaik mungkin sesuai
dengan ketentuan-ketentuan:
a.
Lengkap, siap pakai setiap saat,
kuat dan awet.
b.
Rapi, indah, dan bersih sehingga
menyejukkan pandangan dan perasaan siapapun yang masuk ke dalam kompleks
lembaga pendidikan islam.
“sesungguhnya Allah itu indah,
dan menyukai keindahan”(HR.Muslim dan Tirmidzi).
c.
Kreatif, inovatif, responsive dan
variatif.
d.
Memiliki jangkauan waktu penggunaan
yang panjang melalui perencanaan yang matang untuk menghindari kecenderungan
bongkar pasang bangunan. Hal ini untuk menghindari pemborosan, Allah berfirman
dalam QS. Al-Isra’ ayat 26-27
e.
Memiliki tempat khusus untuk
beribadah maupun pelaksanaa kegiatan sosio religious seperti masjid.
a. Tujuan
manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam
Tujuan dari pengelolaan sarana dan
prasarana sekolah adalah untuk memberikan layanan secara professional berkaitan
dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung
secara efektif dan efisien.
b. Prinsip-prinsip
manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam
Dalam mengelola sarana dan prasarana
terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan agar tujuan bisa tercapai
secara optimal. Prinsip-prinsip tersebut menurut Bafadal 2003) adalah:
a . Prinsip mencapai tujuan
b. Prinsip
efisiensi
c. Prinsip administrative
d. Prinsip kejelasan tanggung jawab
e. Prinsip kekohesifan
c. Proses manajemen
sarana dan prasarana
a. Perencanaan
sarana dan prasarana pendidikan islam
Dalam hal ini dibutuhkan proses
analisis dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran dan
kebutuhan yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
b. Pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan sekolah
Pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pengadaan ini
seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan sehingga penggunaannya berjalan dengan
wajar.
c. Inventarisasi
sarana dan prasarana pendidikan
Kegiatan
inventarisasi menurut Bafadal, meliputi:
1.
Pencatatan sarana dan prasarana sekolah
2.
Pembuatan kode khusus untuk perlengkapan yang tergolong
barang inventaris.
3.
Semua perlengkapan pendidikan di
sekolah yang tergolong barang inventaris harus dilaporkan.
d. Pengawasan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan disekolah
Pengawasan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah merupakan aktivitas yang harus dijalankan
untuk menjaga atau memelihara dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah
demi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah serta agar perlengkapan yang
dibutuhkan oleh personel sekolah dalam kondisi siap pakai.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen
keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai
tujuan secara ekonomis, yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan,diantaranya
merencakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara begaimana
modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang
dijalankan. Termasuk ke dalam kegiatan yang depergunakan untuk perjualan produk
dapat selalu melebihi dari segala biaya yang telah dikeluarkan, sebagai sebuah
indikator pencapaian profit perusahaan.
Sedangkan
Prasarana pendidikan adalah semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses
pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnnya lokasi atau tempat, bangunan
sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya. Sedangkan sarana pendidikan
adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti: ruang, buku,
perpustakaan, labolatorium dan sebagainya.
Belum ada tanggapan untuk "Makalah Manajemen Keuangan dalam Pendidikan"
Posting Komentar